Jumat, 15 Mei 2015

RUMAH HANTU SEBERANG RUMAH

         sejak aku kecil rumah itu sudah tak berpenghuni. Kemana pemiliknya ? kenapa mereka meninggalkan rumah seindah dan semegah itu ? hanya itu pertanyaan yang sering beradu dikepalaku. Banyak orang yang mengatakan kalau pemilik rumah itu dibunuh secara kejam oleh suaminya sendiri,bahkan ada yang bilang mereka sekeluarga pindah karena banyak hantunya, oleh karena itu rumah itu sering disebut rumah hantu.
         keadaan rumah itu kini sangat menyeramkan mulai dari taman dan mungkin hingga dalamnya. aku sangat penasaran dengan apa isi rumah yang akrab disebut rumah begu ini oleh masyarakat dirumahku. aku sempat  ingin masuk kesana tapi ketakutan selalu menyertai jiwaku dan rasa tidak nyaman merasuk langsung ke rusuk rusukku.
        "jangan pernah masuk kesana nanti di culik setan" itu yang sering dikatakan orang jika ada anak-anak yang bermain di sekitar rumah itu, aku hanya bisa melihat keadaan rumah itu dari rumahku.
        tidak terasa aku tertidur di teras rumah saat aku bangun hari sudah malam sekitar pukul18.00 wib aku melihat rumah di seberang rumahku lagi ada seorang gadis bercelana jeans biru tua masuk kedalam rumah hantu itu aku spontan lari menghampirinya tapi saat tiba di gerbangnya,gerbang itu terkunci entah bagaimana ia masuk.Aku memanjat pagar itu dan akhirnya aku merinding saat memijakkan kaki di rumah itu . ku dengar lagi suara orang berlari di taman belakang rumah itu, aku pun mengikuti suaranya ternyata wanita itu lagi ia memiliki rambut sedada di gerainya dengan indah, memakai celana jeans biru tua dan membawa kamera wajahnya putih pucat, aku tidak masalah karena kakinya masih menapak,tentu saja dia bukan hantu.
        " mbak jangan masuk sini nanti di culik setan loo !" kataku menghampirinya. Ia hanya tertawa kecil dan mengatakan " gak apa-apa kok hantu malah lebih takut sama aku." katanya sambil jprat jpret gambar di area belakang rumah itu.
        aku hanya bisa geleng-geleng dan mendekatinya tiba-tiba terdengar suara gubraaaakkk sontak aku dan wanita itu terkejut dan langsung menghampiri suara itu. Tidak ada yang aneh,tidak ada barang jatuh atau apalah yang jatuh,yang jelas suaranya yang sangat kencang itu mengejutkanku.Tiba-tiba pundakku terasa berat dan mataku tiba-tiba buram dan aku jatuh, saat aku membuka mataku aku sudah ada di dalam kamarku bersama ibu,ayah dan wanita tadi. Ibuku sangat panik terlihat karena mimiknya yang ketakutan.
        aku pun bertanya-tanya tadi aku kenapa ? semua hanya bilang gak papa kok kamu cuma pingsan. Tapi aku masih penasaran ku tanya wanita tadi apa sebenarnya yang terjadi padaku. " mbak maaf sebelumnya aku masih belum tau nama mbak, nama mbak siapa ya ?" tanya dengan pelan sambil memegang dadaku yang terasa agak sakit
       "viona, ,, kamu udah ngerasa baikan ??" katanya lagi membalas pertanyaan ku tadi.
       ayah sudah turun kebawah untuk mengucapkan terimakasih kepada orang yang sudah membawaku tadi. dan ibu turun lagi untuk mengambil minuman, aku ingin bertanya banyak pada wanita yang berada di depanku ini dari tadi ia hanya tersenyum melihatku.
       "sebenarnya apa yang terjadi padaku mbak.?" tanyaku pada dirinya yang sudah duduk disampingku. dia melirik ke kanan dan ke kiri lalu mendekatkan kepalanya ke telingaku dan bebisik,
       "kamu dirasuki." katanya sangat halus , sontak aku kaget dan langsung keringat dingin baru kali ini aku kesurupan dan aku merasa sangat lelah
       "apa yang aku katakan tadi mbak ada yang ngaco ??" kataku karena pensaran lagi
       " nggak ada cuman bilang jangan ganggu aku. terus kamu nangis-nangis" katanya lagi lalu ibuku tiba-tiba datang lalu viona mengganti topik pembicaraan.
       "makanya kamu itu harus jaga kesehatan !" katanya padaku lalu memegang keningku seperti mengukur suhu tubuhku.
      "aduh dek makasih yaa udah nolongin nina kalau nggak ada kamu entah kenapa nasib dia ini.!" kata ibu sambil memberikan segelas air padaku
      "ah nggak apa-apa kok buk lagipula dia kok yang ngejar aku dan ngsih peringatan supaya aku nggak masuk kerumah itu .!" katanya lagi lalu seperti memberi isyarat pada ibu .
     "sayang kamu istirahat dulu ya !" kata ibu sambil menyelimutiku, ibu dan viona pun keluar dari kamarku. Aku hanya mendengar mereka secara sayup-sayup itu karena aku menguping
     "sebenarnya apa yang ada di dalam rumah itu buk!" kata viona dengan halusnya.
     "ibu juga gk tau dek ang jelas rumah itu angker,,,,,,!" dan aku pun tak mendengar suara mereka lagi , mungkin mereka sudah turun kebawah.
     aku langsung naik ke tempat tidurku dan melihat ke arah jendela yang rumah itu nampak jelas kalau dilihat dari jendela kamarku. Tiba-tiba kakiku bergerak sendiri dan aku tak bisa menendalikan seluruh anggota gerak badanku aku seperti robot  yang di kendalikan,aku masih bisa melihat  apa yang kulihat tapi tubuhku melawan perintah otakku, aku berjalan ke arah jendela dan entah kenapa aku menaikkan satu kakiku ke tepi bingkai jendela seperti orang yang akan bunuh diri,aku ingin teriak tapi suaraku tak bisa , aku mendengar suara pintu bergerak lalu ada orang yang menarikku lagi kedalam kamarku , kulihat viona dengan paniknya berteriak "nina sadar dong nina kalau kamu disana lawan aja." katanya dengan paniknya ayah ibu juga disana dan seorang lelaku seperti ustadz juga disana.
    aku hanya bisa mendengar mereka tak bisa bergerak atas perintah otakku , badanku seperti komputer error yang bergerak sendiri,aku merasakan jari-jariku terasa dingin, semua badanku terasa dingin, lalu mataku tertutup dan semuanya gelap.
    aku sudah sadar di dalam ruangan gelap dan hanya ada satu pintu yang sangat bercahaya.Aku mendekati pintu itu dan saat aku masuk aku melihat seorang gadis cantik , wajahnya bercahaya , memakai daster berwarna warni, cerah dengan renda bunga-bunga menghadap ke arah jendela lebar yang dihiasi tirai putih yang sangat bersih , aku memalingkan wajahku ke arah jendela itu dan kulihat rumahku, aku terkejut dan menganggap kalau aku sedang berada di rumah hantu itu.
   wanita itu sepertinya tidak sadar dengan kehadiranku disitu dia hanya tersenyum sambil melihat perapian indah itu , sesekali ia mengusap-usap perutnya mungkin ia sedang hamil namun perutnya tidak tampak yang seperti hamil.
   tiba-tiba seorang lelaki tinggi berkulit putih , berpakaian kantoran datang dengan tergesa-gesa menuju wanita itu, dan langsung menjatuhkan kertas putih sekitar 4 lembar ke arah wanita itu aku hanya bisa melihat mereka berdua.
   "apa ini mas"kata wanita itu sambil melihat kertas yang ada di meja itu.
   "kita akan bercerai !!!"katanya sambil mengambil tasnya lagi.
   "APA mas ???!!! " kata wanita itu sambil mengambil surat itu lalu membacanya sambil menangis. aku hanya bisa berdiri tepat di antara mereka berdua.
   "aku nggak mau lagi melanjutkan hubungan ini , aku sudah muak dengan semua ini aku mau kaya !!! aku nggak mau bangkrut ini semua gara-gara kau , kau adalah badluck buat aku dan anak yang kau kandung ini semuanya adalah salah satu yang membuat aku bangkrut BANGKRUT !!!" katanya sambil menjatuhkan tas kantoran nya itu.
    " apa ini semua karena kamu sudah punya selingkuhan mas apa ini semua karena sekretaris jalang itu mas apa ini semua karena dia mas ??? daripada kau menceraikan aku mas BUNUH AJA AKU MAS BUNUH."
katanya sambil bersujud di hadapan suaminya itu
   lelaki itu sempat diam lalu menendang wanita itu hingga terpental hingga ke dinding dekat perapian.
ia sempat meringis kesakitan lalu lelaki itu mendatanginya lalu mencekik lehernya.
  "INI YANG KAU INGINKAN KAN INI KAN RASAKAN SAJA !!!" katanya sambil mencekik istrinya , sedang istrinya sudah hampir kehabisa nafas namun istrinya berhasil melepaskan diri dan melarikan dirinya ke lantai bawah dan ia terusudutkan di dapur aku hanya bisa bergerak sendiri mengikuti wanita itu seakan aku harus menyaksikan tragedi ini. Wanita itu sudah panik dan melihat kakinya yang sudah berdarah sepertinya wanita itu mengalami keguguran.
 "INI YANG KAU INGINKAN JANGAN KABUR KAU!" kata suaminya sambil mengambil pisau yang ada di atas meja makan.
 istrinya hanya bisa sembunyi di dalam lemari es yang bisa memuat dirinya di dalamnya. ia menahan dingin di dalam lemari es itu. namun apa daya ia ketahuan dan langsung ditarik dengan dijambak rambutnya,dan diseret ke arah kolam berenang disana ia langsung ditusuk oleh lelaki bejat itu darah wanita itu menjiprat kemana-mana, aku hanya bisa melihat lelaki itu melakukannya tanpa bisa berbuat apa-apa. dia langsung mengangkat tubuh wanita itu ke arah gudang dan menguburnya dengan cara menyemen tubuh itu tepat dibawah lampu. dan lelaki itu pergi dengan mobil BMW nya dengan kencang aku tiba-tiba mengikuti lelaki itu dan sampai di sebuah rumah besar dan lelaki itu berada disana dengan seorang wanita yang langsung memeluknya dan lari ke dalam rumah itu dan aku hanya mendengar lelaki itu berkata "dia sudah kuhabisi kini aku bisa menikahimu." katanya dan mereka berdua memasuki rumah itu.
  tiba-tiba aku berada di dalam ruangan perapian itu lagi lalu kulihat wanita itu lagi dia sedang menangis lalu ia melihat kerahku wajahnya masih terlihat cantik dengan rambut yang digerai indah dan matanya yang sipit indah dan hidungnya yang mancung namun ia bedanya kini daster putih yang dikenakannya penuh dengan darah kering.
  Ia menghampiri lalu berbicara "Kumohon bebaskan aku, aku hanya ingin bebas makamkan aku secara layak kumohon dan balaskan lah dendamku padanya , aku hanya meminta ini padamu." katany sambil menangis dia pun memelukku sambil menangis aku hanya bisa membalas pelukannya tanpa rasa takut . tiba-tiba aku sudah berada dikamarku lagi.
 aku bangun dan langsung mengambil linggis milik ayahku , ayah , ibu dan viona terus mengikutiku dan terus berteriak mau kemana nina. aku tidak memperdulikan mereka aku hanya bisa bilang "tolong panggilkan polisi." lalu tanpa tanya ibuku memanggi polisi dengan panggilan darurat 112.
 aku membuka gerbang itu yang gemboknya sudah dirusak oleh warga ketika mereka akan menyelamatkan aku. Ku bongkar pintu gudang dengan linggis yang ku bawa tadi , lalu seorang polisi datang dan bertanya , "kenapa anda memanggil kami,?" katanya dengan hormat padaku yang sudah berdiri tepat di bawah lampu gudang .
  "tolong bongkar lantai ini,! kumohon ," kataku sambil menghentakkan kakiku di lantai ini .
 lalu para polisi membongkar lantai itu dan menemukan kerangka manusia dan kerangka itu langsung dievakuasi. Ibuku sedang berbicara pada komandan polisi itu lalu aku hanya bercerita bahwa wanita pemilik kerangka itu yang mengatakan padaku bahwa ia ingin dimakamkan secara  layak.
  lalu aku mengajak polisi itu ke rumah lelaki bejat itu lalu kami masuk kedalam rumah yang sekarang sudah bobrok itu lalu polisi menyergap lelaki itu lalu ia pun diintrogasi dan ditanyai berbagai macam pertanyaan , dia mengaku kalau ia menyesal melakukan hal itu ia sangat menyesal , selingkuhannya itu hanya ingin hartanya saja lalu ia benar-benar bangkrut dan wanita itu meninggalkan dirinya. aku hanya bisa geleng-geleng mendengarnya lalu aku kembali merinding dan melihat ke arah jendela polisi, wanita itu tersenyum padaku seolah ia berterimakasih dan ia pun lenyap begitu saja.
  "selamat jalan teman dunia lainku jangan rasuki aku lagi ya." kataku pelan dan polisi disampingku hanya bingung melihatku bicara sendiri.


#the end